Senin, 30 April 2018

Fungsi dan Elastisitas Permintaan pada produk/barang

PERUBAHAN PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN PRODUK BUMBU IBU DALAM PERIODE SATU BULAN

Makalah
disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekomomi Mikro Islam
Dosen Mia Lasmi Wardiyah, S.P.,M.Ag.









oleh:
Ichlasul Amin Nst                               1179210036


PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2018
ABSTRAK
            Saat ini banyak penjual yang mengalami masalah penghitungan, dimana mereka sulit untuk melakukan penghitungan permintaan pada setiap bulan ataupun tahun diakibatkan kebanyakan penjual tidak secara rutin menuliskan permintaan ataupun penawaran pada setiap harinya.
Keingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Jika manusia dilarang untuk berlebih-lebihan, itu berarti manusia sebaiknya melakukan konsumsi seperlunya saja. Penggalan surat di atas berarti juga sikap memerangi kemubaziran, pamer, atau mengkonsumsi barang-barang yang tidak perlu. Dalam bahas ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak berlebih-lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong oleh faktor kebutuhan (needs) daripada keinginan (wants). ( Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2006, hl 85-88)

.






KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perubahan Permintaan dan Elastisitas Permintaan Produk Bumbu Ibu dalam Periode Satu Bulan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi Mikro Islam.
Dengan selesainya penulisan makalah ini penulis sangat berbahagia sebab hal ini merupakan wujud nyata dari lamanya hasil penelitian semoga dapat memberi manfaat yang besar dalam penulisan ilmiah bagi peneliti, juga berharap mudah-mudahan dapat membantu semua pihak dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di lapangan, walaupun penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala masukan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah penulis menerima dengan senang hati.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini, baik bantuan moril maupun materil kepada Mia Lasmi Wardiyah, S.P.,M.Ag. sebagai dosen pada mata kuliah ini.
Atas segala bantuan dan bimbingannya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan balasan yang setimpal atas segala amal dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.


                                                                                                Bandung, ... April 2018
Penulis,




DAFTAR  ISI

COVER......................................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.                  Latar Belakang........................................................................................
2.                  Rumusan Masalah...................................................................................
3.                  Tujuan.....................................................................................................
4.                  Manfaat...................................................................................................
5.                  Metode Penulisan...................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................
            2.1 Pengertian Permintaan............................................................................
            2.1 Hukum Permintaan.................................................................................
            2.3 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan................................................
            2.4 Penentuan Harga Keseimbangan...........................................................
            2.5 Definisi Elastisitas.................................................................................
                        2.5.1 Elastisitas Permintaan............................................................
                                    2.5.1.1 Macam-macam Elastisitas Permintaan....... ...........
                                    2.5.1.2 Kurva Elastisitas Permintaan..................................
2.5.1.3 Menghitung Elastisitas Permintaan Secara  Matematis................................................................
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................
            3.1 Data-data...............................................................................................
            3.2 Grafik Hasil Penjualan.........................................................................
            3.3 Tabel Hasil Penjualan...........................................................................
            3.4 Persamaan Fungsi Permintaan.............................................................
            3.5 Grafik Fungsi permintaan.........................................................................
            3.6 Elastisitas Permintaan ..............................................................................
            3.7 Rata-rata Permintaan................................................................................
BAB IV PENUTUP...................................................................................................
            4.1 Kesimpulan.............................................................................................
            4.2  Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................


















1.    PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Saat ini banyak penjual yang mengalami masalah penghitungan, dimana mereka sulit untuk melakukan penghitungan permintaan pada setiap bulan ataupun tahun diakibatkan kebanyakan penjual tidak secara rutin menuliskan permintaan ataupun penawaran pada setiap harinya. Sehingga mereka sedikit mengalami kesulitan untuk melihat perubahannya.
Akan tetapi tidak setiap penjual mengalami kesulitan masih banyak para penjual yang rutin menulis permintaan maupun penawaran dari pelangan sehingga mereka lebih mudah dalam penghitungan.
Ilmu ekonomi muncul seiring dengan diturunkannya manusia di Bumi ini dengan kebutuhan-kebutuhan manusia semakin tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan sumber daya alam, manusia juga mulai mengenalbagaimana melakukan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Meningkatnya kebutuhan manusia sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya alam semakin menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan, permintaan yang semakin meningkat namun penyediaan barang atau jasa yan gsedikit akan mengakibatkan kelangkaan, ini mengaibatkan harga jual pun akan meningkat.
Sejalan dengan perkembangan yang berlangsung di Indonesia saat ini dari tahun ke tahun proses pemenuhan kebutuhan hidup terutama yang menyangkut mengenai kebutuhan primer dan sekunder meningkat terus menerus. Hal ini menyebabkan manusia yang berperan sebagai konsumen menginginkan proses pembelian barang-barang kebutuhan sehari-hari agar tercipta lebih mudah. Salah satu contohnya telah hadir usaha retail seperti minimarket.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktik sehari-hari sangatlah berguna untuk mengetahui sampai di mana permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab elasitisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk presentai perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga, itu perlu dikembangkan suantitatif yang menunjukan sampai di mana besarnya pengaruh harga terhadap perubahan permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagi akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan sebuah contoh data perhitungan permintaan dari suatu produk sehingga dapat terlihat jelas perubahannya. Seperti pada produk Bumbu Ibu pada salah satu produksi rumahan yang mana rutin menulisakan permintaan dari data penjualan rokok setiap harinya. Sehingga mereka mudah dalam penghitungan fungsi permintaan ataupun elastisitas permintaanya.

2.                  Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana perubahan permintaan dari tanggal ke tanggal?
1.2.2 Bagaimana perhitungan elastisitas permintaanya?

1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1.3.1 Untuk memaparkan perubahan jumlah permintaan dari tanggal ke tanggal.
1.3.2  Untuk  memaparkan hasil elastisitas permintaannya.

1.4 Manfaat penelitian
                 Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Agar pembaca dapat mengetahui cara penghitungan permintaan.
1.4.2 Agar pembaca mengerti cara penghitungan elastisitas permintaan.
       1.5 Metode Penelitian
                        Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan kajian pustaka dan wawancara atau observasi.

II. KAJIAN PUSTAKA
1.         Pengertian Permintaan
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.
Pengertian permintaan dalam ilmu ekonomi yang umum diartikan sebagai keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang diperlukan atau diinginkan (Oka A. Yoeti, 2008)
Secara luas pengertian permintaan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi yang akan dibeli konsumen dengan harga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu dan dalam jumla tertentu. Demand seperti lebih tepat disebut sebagi permintaan pasar (market demand) di mana tersedia barang tertentu dengan harga tertentu pula. (Oka A. Yoeti, 2008).
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Perilaku ekonomi seperti ini pernah dirumuskan oleh para pemikir ekonomi Islam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, Al-Ghazali dan Ibn Khaldun. (Muhamad, ekonomi mikro dalam prspektif Islam (Yogyakarta BPFE 2004) hlm 114-115).
Dalam ekonomi Islam setiap keputusan ekonomi manusia tidak terlepas dari nilai-nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa berhubungan kepada syariat. Al-Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah iqtishad (penghematan, ekonomi) yang secara literal berarti pertengahan atau moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan hal ini diterangkan pad al-Qur’an surat al-Isra ayat 26-27
Artinya :
(26). “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan hanya, kepada orang miskin dan kepada orang yang dalam  perjalanan,dan    Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros
(27). Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara Setan dan setan itu adalah yang ingkar kepada Tuhannya.
Sikap seorang muslim diminta untuk mangambil sikap moderat dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya. Dia tidak boleh israf (royal, berlebih-lebihan) tetapi dilarang juga bukhl (pelit). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-An’aam ayat 141
Yang artinya “Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluaran zakatnya) dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Jika manusia dilarang untuk berlebih-lebihan, itu berarti manusia sebaiknya melakukan konsumsi seperlunya saja. Penggalan surat di atas berarti juga sikap memerangi kemubaziran, pamer, atau mengkonsumsi barang-barang yang tidak perlu. Dalam bahas ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak berlebih-lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong oleh faktor kebutuhan (needs) daripada keinginan (wants). ( Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2006, hl 85-88)
2.                  Hukum Permintaan
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
3.                  Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain adalah :
1.                  Perilaku/selera konsumen
2.                  Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
3.                  Pendapatan/penghasilan konsumen
4.                  Perkiraan harga di masa depan  
5.                  Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.

1.                  Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
2.                  Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.

Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.

b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.

1.                  Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/561d9-1-29-20131-22-53am.png?w=584
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/3fb79-j.png?w=584J








1.                  Macam-Macam Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/9293c-1-29-20131-29-00am.png?w=640&h=134
                        Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.      Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
                        Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).

                                  Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
                                                                                            Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
                                               Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.

Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang

1.                  Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya.
2.                  Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.










1.                  Kurva Elastisitas Permintaan
Description: Kurva Elastisitas Permintaan


2.                  Menghitung Elastisitas Permintaan secara Matematis
Dari rumus elastistas:
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/49c3a-1-29-20131-37-52am.png?w=584

menunjukkan, bahwa  adalah turunan pertama dari Q atau Q1.

Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/25102-hh.png?w=584Q = 10






Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/52da3-1-29-20131-46-14am.png?w=584






Contoh1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P.
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!

Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/2a801-vvv.png?w=584
Description: https://wahyuningsihdini17.files.wordpress.com/2016/04/2a4c5-mmm.png?w=584

III. PEMBAHASAN
3.1 Data-data
Description: C:\Users\IKBALL\Downloads\IMG-20180425-WA0002.jpg


Description: C:\Users\IKBALL\Downloads\IMG-20180425-WA0004.jpg           Description: C:\Users\IKBALL\Downloads\IMG-20180425-WA0003.jpg












3.2 Grafik Hasil Penjualan










3.3 Tabel Penjualan
    
Tanggal
Quantiti
Tanggal
Quantiti
1 Januari
15
16 Januari
25
2 Januari
20
17 Januari
30
3 Januari
25
18 Januari
25
4 Januari
15
19Januari
25
5 Januari
20
20 Januari
40
6 Januari
30
21 Januari
10
7 Januari
35
22 Januari
15
8 Januari
45
23 Januari
20
9 Januari
30
24 Januari
25
10 Januari
20
25Januari
25
11 Januari
15
26 Januari
20
12 Januari
25
27 Januari
30
13 Januari
15
28 Januari
25
14 Januari
10
29 Januari
25
15 Januari
20
30 Januari
25

3.4 Persamaan Fungsi Permintaan
                 Fungsi Permintaan Tanggal 3 dan 4
                 Qd =  a- bP
                 Dik : P1 = 9     Q1 = 30
                          P2 = 3     Q2 = 25
                 Maka :
                 P – P1                         =          Q – Q1
                 P2 – P1                                    Q2 – Q1
                
                 P – 9                =          Q – 30
             3- 9                             25 – 30           
            P – 9                =          Q – 30
               -6                                   5

            P – 9 ( 5)                     = Q – 30  ( - 6)
            5P – 45                        = -7Q+ 180
                        5P                    = -7Q+ 180 + 45
                        5P                    = -7Q+ 180
                          P                    = -7Q+ 180
                                                         5
                          P                    = -1,4 Q + 36
                          P                    =  36 – 1,4 Q
                         
           
            Jika : P = 0
                      0 =  36 – 1,4 Q
                      Q = 34,6
                   
          Q = 0
          P = 36
3.5 Grafik Permintaan dari permintaan tanggal 4 dan 5
                  P
 

                     36
                       

                                                                                 Q
                                                34,6
     Qd
3.6 Elastisias Permintaan
     P = 36 – 1,4 Q
     Qd =  25,7 – 1,4 p
     Misal P = 2
     Qd =  25,7 – 1,4 p              - 1,4
dQ    =  -1,4
dp
µd = dQ . P
         dp   Q

      =  -1,4 (2) .                 20                         
                              25,7 – 1,4 (20)

      = - 2,8 .         2           
                       25,7 – 28

      =  - 5,6
          - 2,3

     =  2,43                   Elastis


3.7 Rata-rata Permintaan
                 Maka :
                 Jumlah Hasil Penjualan
                  Banyak Data
                
                 705      =  23,5
                  30




                                                          
IV. PENUTUP
       4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permintaan adalah jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Permintaan dalam segi ekonomi memiliki beberapa jenis/kategori yaitu berdasarkan daya beli konsumen meliputi : Permintaan Potensial dan Permintaan Efektif. Sedangkan berdasarkan jumlah pemintanya meliputi : Permintaan Individual dan Permintaan Pasar. Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Fungsi permintaan secara tertulis adalah banyak atau sedikitnya Qdx (jumlah barang atau jasa yang di minta) tergantung pada tinggi atau rendahnya harga dimana faktor-faktor seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan dan jumlah penduduk dianggap tetapModel permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.
            4.2 Saran
Sebaiknya setiap para produksi membuat data penjualan sehingga mereka akan mudah menghitung laba ataupun rugi dan mereka juga dapat menghitung permintaan dan penawaran konsumen sehingga produsen mudah dalam menentukan berapa banyak barang yang akan di produksi kemudian.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.
















DAFTAR PUSTAKA

                  http://pelangi1996.blogspot.co.id/2015/05/makalah-  permintaan-dan-penawaran.html