PERUBAHAN
PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN PRODUK BUMBU IBU DALAM PERIODE SATU BULAN
Makalah
disusun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekomomi Mikro Islam
Dosen
Mia Lasmi Wardiyah, S.P.,M.Ag.

oleh:
Ichlasul
Amin Nst 1179210036
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI SYARI’AH
FAKULTAS
SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2018
ABSTRAK
Saat ini banyak penjual
yang mengalami masalah penghitungan, dimana mereka sulit untuk melakukan
penghitungan permintaan pada setiap bulan ataupun tahun diakibatkan kebanyakan
penjual tidak secara rutin menuliskan permintaan ataupun penawaran pada setiap
harinya.
Keingin mencari kepuasan (keuntungan)
sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli
mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi
penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual
atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi
juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai
pengganti barang yang harganya mahal.
Jika
manusia dilarang untuk berlebih-lebihan, itu berarti manusia sebaiknya
melakukan konsumsi seperlunya saja. Penggalan surat di atas berarti juga sikap
memerangi kemubaziran, pamer, atau mengkonsumsi barang-barang yang tidak perlu.
Dalam bahas ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak berlebih-lebihan
berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong oleh faktor kebutuhan
(needs) daripada keinginan (wants). ( Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan
Eklusif: ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2006, hl 85-88)
.
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Permintaan dan
Elastisitas Permintaan Produk Bumbu Ibu dalam Periode Satu Bulan” sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi Mikro Islam.
Dengan
selesainya penulisan makalah ini penulis sangat berbahagia sebab hal ini
merupakan wujud nyata dari lamanya hasil penelitian semoga dapat memberi
manfaat yang besar dalam penulisan ilmiah bagi peneliti, juga berharap
mudah-mudahan dapat membantu semua pihak dalam memecahkan permasalahan yang
terjadi di lapangan, walaupun penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu segala masukan dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah penulis menerima dengan senang hati.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini, baik
bantuan moril maupun materil kepada Mia Lasmi Wardiyah, S.P.,M.Ag. sebagai
dosen pada mata kuliah ini.
Atas
segala bantuan dan bimbingannya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
balasan yang setimpal atas segala amal dan kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis.
Bandung,
... April 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.
Latar
Belakang........................................................................................
2.
Rumusan
Masalah...................................................................................
3.
Tujuan.....................................................................................................
4.
Manfaat...................................................................................................
5.
Metode Penulisan...................................................................................
BAB
II KAJIAN
TEORI..........................................................................................
2.1 Pengertian Permintaan............................................................................
2.1 Hukum
Permintaan.................................................................................
2.3 Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan................................................
2.4 Penentuan Harga
Keseimbangan...........................................................
2.5 Definisi
Elastisitas.................................................................................
2.5.1 Elastisitas
Permintaan............................................................
2.5.1.1
Macam-macam Elastisitas Permintaan....... ...........
2.5.1.2
Kurva Elastisitas Permintaan..................................
2.5.1.3
Menghitung Elastisitas Permintaan Secara
Matematis................................................................
BAB
III
PEMBAHASAN.......................................................................................
3.1
Data-data...............................................................................................
3.2 Grafik Hasil Penjualan.........................................................................
3.3 Tabel Hasil Penjualan...........................................................................
3.4 Persamaan Fungsi Permintaan.............................................................
3.5 Grafik Fungsi
permintaan.........................................................................
3.6 Elastisitas Permintaan
..............................................................................
3.7 Rata-rata
Permintaan................................................................................
BAB
IV
PENUTUP...................................................................................................
4.1 Kesimpulan.............................................................................................
4.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
1.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Saat ini banyak penjual
yang mengalami masalah penghitungan, dimana mereka sulit untuk melakukan penghitungan
permintaan pada setiap bulan ataupun tahun diakibatkan kebanyakan penjual tidak
secara rutin menuliskan permintaan ataupun penawaran pada setiap harinya.
Sehingga mereka sedikit mengalami kesulitan untuk melihat perubahannya.
Akan tetapi
tidak setiap penjual mengalami kesulitan masih banyak para penjual yang rutin
menulis permintaan maupun penawaran dari pelangan sehingga mereka lebih mudah
dalam penghitungan.
Ilmu ekonomi muncul seiring dengan
diturunkannya manusia di Bumi ini dengan kebutuhan-kebutuhan manusia semakin
tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan sumber daya alam, manusia juga mulai
mengenalbagaimana melakukan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Meningkatnya kebutuhan manusia
sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya alam semakin
menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan, permintaan yang
semakin meningkat namun penyediaan barang atau jasa yan gsedikit akan
mengakibatkan kelangkaan, ini mengaibatkan harga jual pun akan meningkat.
Sejalan dengan perkembangan yang berlangsung
di Indonesia saat ini dari tahun ke tahun proses pemenuhan kebutuhan hidup
terutama yang menyangkut mengenai kebutuhan primer dan sekunder meningkat terus
menerus. Hal ini menyebabkan manusia yang berperan sebagai konsumen
menginginkan proses pembelian barang-barang kebutuhan sehari-hari agar tercipta
lebih mudah. Salah satu contohnya telah hadir usaha retail seperti minimarket.
Dalam analisis ekonomi, secara
teori maupun dalam praktik sehari-hari sangatlah berguna untuk mengetahui
sampai di mana permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab elasitisitas
harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi)
berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk
presentai perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga, itu perlu dikembangkan suantitatif yang menunjukan sampai di
mana besarnya pengaruh harga terhadap perubahan permintaan. Perubahan harga
juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran berbagai barang.
Ukuran kuantitatif sebagi akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah
barang yang ditawarkan.
Penulisan ini
dimaksudkan untuk memberikan sebuah contoh data perhitungan permintaan dari
suatu produk sehingga dapat terlihat jelas perubahannya. Seperti pada produk Bumbu
Ibu pada salah satu produksi rumahan yang mana rutin menulisakan permintaan
dari data penjualan rokok setiap harinya. Sehingga mereka mudah dalam
penghitungan fungsi permintaan ataupun elastisitas permintaanya.
2.
Rumusan masalah
Dari latar
belakang di atas disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1
Bagaimana perubahan permintaan dari tanggal ke tanggal?
1.2.2 Bagaimana perhitungan
elastisitas permintaanya?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1.3.1
Untuk memaparkan perubahan jumlah permintaan dari tanggal ke tanggal.
1.3.2
Untuk
memaparkan hasil elastisitas permintaannya.
1.4 Manfaat
penelitian
Adapun manfaat dari penelitian
ini adalah :
1.4.1
Agar pembaca dapat mengetahui cara penghitungan permintaan.
1.4.2
Agar pembaca mengerti cara penghitungan elastisitas permintaan.
1.5 Metode Penelitian
Adapun metode yang
digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan kajian pustaka dan
wawancara atau observasi.
II. KAJIAN
PUSTAKA
1.
Pengertian Permintaan
Permintaan
dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap
suatu barang.
Pengertian permintaan dalam ilmu ekonomi
yang umum diartikan sebagai keinginan seseorang (konsumen) terhadap
barang-barang tertentu yang diperlukan atau diinginkan (Oka A. Yoeti, 2008)
Secara luas pengertian permintaan adalah
sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi yang akan
dibeli konsumen dengan harga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu
dan dalam jumla tertentu. Demand seperti lebih tepat disebut sebagi permintaan
pasar (market demand) di mana tersedia barang tertentu dengan harga
tertentu pula. (Oka A. Yoeti, 2008).
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu
harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran
adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu
Model
permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di
pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap
perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga
digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya.
Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan
berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan
kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkinan adanya
faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan
dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Perilaku ekonomi seperti ini pernah
dirumuskan oleh para pemikir ekonomi Islam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah,
Al-Ghazali dan Ibn Khaldun. (Muhamad, ekonomi mikro dalam prspektif Islam
(Yogyakarta BPFE 2004) hlm 114-115).
Dalam ekonomi Islam setiap keputusan
ekonomi manusia tidak terlepas dari nilai-nilai moral dan agama karena setiap
kegiatan senantiasa berhubungan kepada syariat. Al-Qur’an menyebut ekonomi
dengan istilah iqtishad (penghematan, ekonomi) yang secara literal berarti
pertengahan atau moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan hal ini
diterangkan pad al-Qur’an surat al-Isra ayat 26-27
Artinya :
(26). “Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan hanya, kepada orang miskin dan kepada orang
yang dalam perjalanan,dan Janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros
(27). Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara Setan dan setan itu adalah yang
ingkar kepada Tuhannya.
Sikap seorang muslim diminta untuk
mangambil sikap moderat dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya. Dia tidak
boleh israf (royal, berlebih-lebihan) tetapi dilarang juga bukhl (pelit). Allah
SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-An’aam ayat 141
Yang artinya
“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya
dihari memetik hasilnya (dengan dikeluaran zakatnya) dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.
Jika manusia
dilarang untuk berlebih-lebihan, itu berarti manusia sebaiknya melakukan
konsumsi seperlunya saja. Penggalan surat di atas berarti juga sikap memerangi
kemubaziran, pamer, atau mengkonsumsi barang-barang yang tidak perlu. Dalam
bahas ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak berlebih-lebihan berarti
membawa pola permintaan Islami lebih didorong oleh faktor kebutuhan (needs)
daripada keinginan (wants). ( Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif:
ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2006, hl 85-88)
2.
Hukum Permintaan
Jika
semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka
permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin
rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua
terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari
harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli
sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya
harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar
keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan
konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang
harganya mahal.
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang
yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin
turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada
hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap).
3.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Permintaan
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang selalu mengikutinya, antara lain adalah :
1.
Perilaku/selera
konsumen
2.
Ketersediaan
dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
3.
Pendapatan/penghasilan
konsumen
4.
Perkiraan
harga di masa depan
5.
Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen.
1.
Penentuan Harga
Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah
harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah
dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan
harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas
barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui
suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
2.
Definisi Elastisitas
Elastisitas
(pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga
macam, yaitu sebagai berikut :
a.
Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang
yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan
harga barang tersebut.
b.
Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang
x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain
(y).
c.
Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan
permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan
pendapatan (income) riil konsumen.
1.
Elastisitas
Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang
digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau
kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga
variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan,
yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas
Pendapatan”.
Elastisitas
harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan
dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik,
maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam
analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas
permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan
besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau
angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
1.
Macam-Macam
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.
Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.
Permintaan tidak elastis sempurna :
elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini
berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap
tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik
terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
Permintaan tidak elastis : elastisitas
< 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak
elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah
konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya
rasa kenyang).
Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang
elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan
ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak
elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki
permintaan uniter elastis.
Permintaan elastis : elastisitas
> 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini
sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja
pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen
akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli
semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk
horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna
diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki
karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau
diproduksi oleh produsen yang berbeda.
Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
1.
Elastisitas
Silang
Koefesien
yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu
barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Perubahan
harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan
dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila
hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative,
misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap
pena.
Apabila
barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan
mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya.
2.
Elastisitas
Pendapatan
Koefesien
yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu
barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas
penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Apabila
yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang
diminta disebut barang normal atau superior.
Bila
kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang
yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative
dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
1.
Kurva
Elastisitas Permintaan
2.
Menghitung
Elastisitas Permintaan secara Matematis
Dari
rumus elastistas:
menunjukkan,
bahwa
adalah turunan pertama dari Q atau Q1.

Contoh
1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Contoh
2:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Contoh1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P.
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P.
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
III. PEMBAHASAN
3.1 Data-data



3.2 Grafik Hasil Penjualan

3.3 Tabel Penjualan
Tanggal
|
Quantiti
|
Tanggal
|
Quantiti
|
1 Januari
|
15
|
16 Januari
|
25
|
2 Januari
|
20
|
17 Januari
|
30
|
3 Januari
|
25
|
18 Januari
|
25
|
4 Januari
|
15
|
19Januari
|
25
|
5 Januari
|
20
|
20 Januari
|
40
|
6 Januari
|
30
|
21 Januari
|
10
|
7 Januari
|
35
|
22 Januari
|
15
|
8 Januari
|
45
|
23 Januari
|
20
|
9 Januari
|
30
|
24 Januari
|
25
|
10 Januari
|
20
|
25Januari
|
25
|
11 Januari
|
15
|
26 Januari
|
20
|
12 Januari
|
25
|
27 Januari
|
30
|
13 Januari
|
15
|
28 Januari
|
25
|
14 Januari
|
10
|
29 Januari
|
25
|
15 Januari
|
20
|
30 Januari
|
25
|
3.4 Persamaan Fungsi Permintaan
Fungsi
Permintaan Tanggal 3 dan 4
Qd
= a- bP
Dik
: P1 = 9 Q1 = 30
P2 = 3 Q2
= 25
Maka
:
P
– P1 = Q
– Q1
P2
– P1 Q2 – Q1
P
– 9 = Q –
30
3- 9 25
– 30
P
– 9 = Q –
30
-6 5
P – 9 ( 5) =
Q – 30 ( - 6)
5P – 45 =
-7Q+ 180
5P = -7Q+ 180 + 45
5P =
-7Q+ 180
P =
-7Q+ 180
5
P = -1,4 Q + 36
P = 36 – 1,4 Q
Jika : P = 0
0 = 36 – 1,4 Q
Q = 34,6
Q = 0
P = 36
3.5 Grafik
Permintaan dari permintaan tanggal 4 dan 5

![]() |
36

34,6
Qd
3.6 Elastisias
Permintaan
P = 36
– 1,4 Q
Qd = 25,7 – 1,4 p
Misal P = 2

dQ =
-1,4
dp
µd = dQ . P
dp Q
= -1,4 (2) . 20
25,7 – 1,4 (20)
= -
2,8 . 2
25,7 – 28
= -
5,6
- 2,3

3.7 Rata-rata
Permintaan
Maka :
Jumlah Hasil Penjualan
Banyak Data
705 =
23,5
30
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permintaan adalah jumlah barang yang
diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Permintaan dalam segi ekonomi memiliki beberapa jenis/kategori yaitu
berdasarkan daya beli konsumen meliputi : Permintaan Potensial dan Permintaan Efektif.
Sedangkan berdasarkan jumlah pemintanya meliputi : Permintaan Individual dan
Permintaan Pasar. Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Fungsi permintaan secara tertulis adalah banyak atau
sedikitnya Qdx (jumlah barang atau jasa yang di minta) tergantung pada tinggi
atau rendahnya harga dimana faktor-faktor seperti harga barang lain, selera,
tingkat pendapatan dan jumlah penduduk dianggap tetapModel permintaan digunakan untuk
menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting
untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan
penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak
bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa
dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang
antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Model ini mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah
keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran
dari permintaan atau penawaran.
Dalam
analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas
permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Hukum permintaan dalam
ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak
jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku
pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun
harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi
kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.
4.2
Saran
Sebaiknya
setiap para produksi membuat data penjualan sehingga mereka akan mudah
menghitung laba ataupun rugi dan mereka juga dapat menghitung permintaan dan
penawaran konsumen sehingga produsen mudah dalam menentukan berapa banyak
barang yang akan di produksi kemudian.
Berdasarkan
kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak
memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga
membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti
contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah juga sebaiknya
lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian barang-barang
sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan
harga.
DAFTAR PUSTAKA